Perubahan garis pantai akibat abrasi dan akresi merupakan fenomena dinamis yang dipengaruhi oleh faktor oseanografi dan aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan abrasi dan akresi serta karakteristik sedimen di Pantai Apar, Pariaman, guna mendukung upaya pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan. Penelitian dilaksanakan pada Januari 2024 dengan menggunakan metode survei in situ untuk memperoleh data arus, gelombang, dan sedimen, serta analisis citra satelit Landsat selama 20 tahun (2004–2024) menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dengan pendekatan End Point Rate (EPR). Hasil menunjukkan bahwa pada periode 2004–2014, terjadi akresi tinggi di seluruh area penelitian dengan rata-rata laju 4,51 m/tahun. Namun, pada periode 2014–2024 terjadi dominasi abrasi, dengan rata-rata laju abrasi sebesar -2,38 m/tahun. Secara keseluruhan, dalam rentang 20 tahun, garis pantai mengalami akresi sedang dengan rata-rata perubahan 0,737 m/tahun. Sedimen di Pantai Apar didominasi pasir kasar dan sedang (0,23–0,9 Ø), dengan sortasi buruk hingga sedang dan skewness mengarah ke partikel halus. Kecepatan arus berkisar 0,08–0,26 m/s dan tinggi gelombang 0,25–0,51 m, termasuk kategori rendah. Kondisi oseanografi ini mendukung akumulasi sedimen dan akresi di sebagian besar wilayah pantai. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam perencanaan mitigasi abrasi serta pengelolaan pantai yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025