Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja PLN ULP Malili, Kabupaten Luwu Timur, dengan tujuan menganalisis pemanfaatan excess power dari PLTA Balambano 110 MW milik PT Vale Indonesia. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya pemanfaatan daya yang tersedia, di mana hanya 1,18 MW dari 4,5 MW yang terpakai, serta kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang mendorong optimalisasi sumber daya. Tujuan penelitian adalah membandingkan dua skenario distribusi daya (melalui GI Malili dan GH Balambano) dari segi teknis dan ekonomi, termasuk analisis tegangan jatuh, losses, serta keandalan jaringan (SAIDI, SAIFI, ENS). Metode penelitian menggunakan simulasi teknis dengan ETAP 19.0.1 dan analisis ekonomi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Skenario B (GH Balambano) memiliki losses lebih tinggi (77,6 kW) dibanding Skenario A (52,4 kW), namun secara ekonomi lebih efisien dengan keuntungan bersih mencapai Rp9,63 miliar per tahun. Implikasi penelitian ini memberikan rekomendasi untuk mengadopsi Skenario B sebagai solusi optimal, mengingat keunggulan ekonominya meskipun secara teknis sedikit lebih rendah. Temuan ini menjadi dasar pertimbangan bagi PLN dan pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan dan efisiensi operasional.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025