Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi yang terus meningkat di Indonesia. Kota Langsa mencatat prevalensi DM sebesar 15,86%, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Gaya hidup tidak sehat seperti pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, stres, dan kurang tidur menjadi faktor risiko utama yang dapat dicegah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Kota Langsa mengenai gaya hidup sehat sebagai upaya pencegahan DM, serta menganalisis hubungan enam faktor gaya hidup terhadap pencegahan DM. Kegiatan dilakukan di lima Puskesmas di Kota Langsa dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Sebanyak 100 responden berusia ≥30 tahun dipilih secara purposive berdasarkan kriteria memiliki risiko atau riwayat DM. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner tertutup yang mencakup enam aspek gaya hidup: pola makan, aktivitas fisik, manajemen berat badan, berhenti merokok, manajemen stres, dan tidur cukup. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden sudah berhenti merokok (70%) dan memiliki waktu tidur cukup (62%). Namun, 52% responden belum mencapai berat badan ideal, 45% kurang aktivitas fisik, dan 50% mengalami stres tanpa manajemen yang baik. Edukasi langsung oleh tim pengabdi berhasil meningkatkan pemahaman peserta terhadap pentingnya enam faktor tersebut. Simpulan dari kegiatan ini adalah bahwa perubahan gaya hidup berperan penting dalam pencegahan DM. Intervensi edukatif di tingkat Puskesmas terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan motivasi perubahan perilaku masyarakat.
Copyrights © 2025