Stasiun Kereta Api Bandung menyediakan berbagai moda pengumpan untuk melayani penumpang kereta api yang ingin menuju tujuan akhirnya dari stasiun maupun sebaliknya. Sayangnya, integrasi antara kereta api dengan moda-moda pengumpan belum maksimal dalam melayani pergantian moda penumpang. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi integrasi antarmoda di Stasiun Kereta Api Bandung yang dinilai berdasarkan kelayakan berjalan kaki penumpang, kemudian mengkaji apakah stasiun ini dapat dikembangkan dengan konsep stasiun terpadu. Dengan menggunakan Modal Interaction Matrix, data berupa hasil kuesioner penilaian penumpang terhadap integrasi antarmoda dianalisis. Hasil analisis menunjukkan beberapa aspek integrasi antarmoda termasuk ke dalam kategori yang buruk, sehingga diberikan usulan redesain Stasiun Kereta Api Bandung dengan konsep stasiun terpadu yang mencakup usulan desain tata letak, pemetaan sistem penunjuk arah, serta pemetaan fasilitas penunjang penumpang berkebutuhan khusus. Hasil analisis menunjukkan usulan redesain dengan konsep stasiun terpadu berhasil meningkatkan kinerja integrasi antarmoda di Stasiun Kereta Api Bandung.
Copyrights © 2025