Salah satu aplikasi yang sangat diperlukan saat ini adalah e-learning atau pembelajaran daring. Aplikasi ini membawa banyak manfaat dalam proses belajar mengajar secara online. Selain itu, e-learning juga membantu mengatasi kendala waktu dan ruang dalam pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengumpulkan informasi mengenai permasalahan keamanan dan kerentanan e-learning yang digunakan di perguruan tinggi negeri, terutama di Aceh, 4 e-learning di Aceh menjadi subjek pengujian. Metode yang digunakan adalah Vulnerability Risk Assessment dengan perhitungan OWASP Risk Rating dan menggunakan alat bantu OWASP Zap. Metodologi ini terbagi menjadi beberapa faktor, seperti Threat Agent Factors, Vulnerability Factors, Technical Impact, dan Business Impact, untuk mengukur tingkat risiko keamanan website. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) memiliki kerentanan tertinggi dengan nilai 4,42 dan level risiko medium. Di peringkat kedua adalah Institut Seni Budaya Indonesia Aceh (ISBI Aceh) dengan nilai 4,36 dan level risiko medium. Universitas Malikussaleh (UNIMAL) berada di peringkat ketiga dengan nilai 4,33 dan level risiko medium, sementara Universitas Syiah Kuala (USK) menempati peringkat terakhir dengan nilai 4,29 dan level risiko medium.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025