Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan bahasa yang digunakan oleh majalah Manglé dalam memproduksi majalah berbahasa daerah dan kaitannya dengan kebijakan bahasa yang dikeluarkan oleh pemerintah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis dan teknik wawancara. Kebijakan bahasa yang digunakan dalam produksi majalah Manglé adalah menggunakan bahasa jurnalistik dan tidak mengutamakan bahasa dialek tertentu. Manglé tetap menjadi sarana pelestarian bahasa daerah melalui media hiburan cetak. Penelitian ini dengan secara detail menlusuri strategi-strategi yang dilakukan Manglé untuk bias bertahan di era perkembangan teknologi media massa. Dengan menyintas segala tantangan yang dihadapi Manglé, majalah ini berhasil secara konsisten mempertahankan prinsipnya dalam melestarikan kekayaan budaya Sunda dengan menerbitkan edisi akhirnya yang ke-3000.
Copyrights © 2025