Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penanaman nilai (aksiologi) sebagai fondasi pembentukan karakter dalam pendidikan, serta adanya perbedaan mendasar antara paradigma Islam yang menekankan nilai-nilai transendental dan pembentukan insan kamil dengan paradigma Barat yang mengutamakan rasionalitas, kebebasan individu, dan relativitas nilai. Dengan menggunakan metode kualitatif studi literatur—meliputi telaah pustaka terhadap buku filsafat pendidikan Islam dan Barat, jurnal ilmiah, serta artikel akademik—data dianalisis secara deskriptif-kritis untuk membandingkan konsep, sumber, dan tujuan nilai dalam kedua perspektif. Hasilnya menunjukkan bahwa pendidikan Islam mengintegrasikan nilai spiritual, moral, dan sosial dari wahyu dan tradisi ilmiah Islam untuk membentuk karakter berakhlak mulia, sedangkan paradigma Barat berorientasi pada pembentukan kemampuan berpikir kritis, adaptasi konteks sosial, dan inovasi metodologis melalui pendekatan humanisme, pragmatisme, eksistensialisme, dan liberalisme. Analisis komparatif mengungkap kelebihan dan kelemahan masing-masing pendekatan—kekuatan Islam dalam kohesi moral dan spiritual serta Barat dalam responsivitas terhadap dinamika modern—yang apabila diintegrasikan secara kontekstual dapat menghasilkan model pendidikan holistik dan relevan bagi tantangan global abad ke-21.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025