Tanaman porang tumbuh bergantung pada musim. Tanaman porang tidak dapat selalu tumbuh sepanjang waktu karena terdapat masa dormansi pada tanaman porang. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kearifan lokal dan budaya masyarakat untuk menemukan musim berdasarkan pranata Mongso guna menentukan musim dan waktu tanam tanaman porang. Sekaligus menemukan kearifan lokal tentang masa bertunas dan masa dormansi tanaman porang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Metode penelitian ini dipilih karena bermaksud untuk menemukan hubungan antara pengetahuan budaya dengan waktu dan musim tanaman porang. Penentuan sampel digunakan secara purposive yaitu penentuan secara langsung mengikutsertakan pelaku atau petani tanaman porang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan triangulasi yaitu pendekatan yang menggabungkan berbagai metode untuk menemukan data yang valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani porang tidak menanam porang sepanjang waktu bergantung pada kaidah budaya atau pranata Mongso. Bagi petani porang, musim Mongso 2 dan Mongso 8 merupakan musim yang paling tepat untuk membudidayakan tanaman porang karena tanaman porang terhindar dari berbagai bencana alam, baik bencana alam maupun serangan hama atau serangga. Selain itu, pada musim Mongso 2 dan Mongso 8 merupakan musim yang tepat untuk memasuki musim hujan. Hal ini dapat memacu pertumbuhan tanaman porang agar lebih baik daripada bercocok tanam di luar kaidah budaya yaitu pranata Mongso.
Copyrights © 2025