Pembelajaran Bahasa Bugis di sekolah dasar mengalami tantangan serius akibat rendahnya kesiapan guru dan keterbatasan sumber daya pendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesiapan guru dan mengidentifikasi sumber daya dalam mendukung revitalisasi pembelajaran Bahasa Bugis. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus, bertempat di beberapa sekolah dasar di Kabupaten Maros. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru belum memiliki latar belakang pendidikan bahasa daerah dan minim pelatihan profesional. Sumber daya ajar seperti buku dan media pembelajaran juga terbatas. Meskipun demikian, guru menerapkan strategi berbasis budaya lokal seperti mendongeng dan proyek bahasa sederhana. Kesimpulannya, revitalisasi pembelajaran Bahasa Bugis tetap dapat dilakukan melalui strategi kontekstual dan dukungan kelembagaan yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025