Pembinaan keagamaan merupakan salah satu komponen penting dalam rehabilitasi narapidana. Tetapi nyatanya, masih banyak narapidana terutama kasus narkoba yang kembali lagi ke lembaga pemasyarakatan dengan kasus serupa. Penelitian ini bertujuan menganalisis komunikasi persuasif penyuluh agama dalam upaya pembinaan keagamaan narapidana kasus narkoba di LPP Kelas II B Kota Padang, serta bagaimana penerimaan pesan oleh narapidana. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan paradigma konstruktivis. Data diperoleh melalui proses wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan Teori Kemungkinan Elaborasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluh agama memiliki kredibilitas dilihat dari penampilan, latar belakang, keterampilan, dan kemampuan membangun hubungan dengan narapidana. Penyuluh agama mampu mengenali kondisi mental narapidana perempuan dan melakukan pendekatan yang berbeda ketika berada dalam kelompok maupun secara personal dengan menyinggung sisi emosional. Sementara itu, penerimaan pesan narapidana dipengaruhi oleh motivasi dan kemampuan dalam memproses pesan. Beberapa narapidana mengalami gangguan fungsi kognitif akibat penggunaan narkoba sehingga membutuhkan perhatian yang lebih.
Copyrights © 2025