Pendekatan Ma'na cum Maghza yang dikembangkan oleh Sahiron Syamsuddin merupakan inovasi metodologis dalam studi tafsir Al Qur'an yang bertujuan menjembatani tradisi penafsiran klasik dengan kebutuhan kontekstual masyarakat modern. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisa bagaimana pendekatan tersebut digunakan untuk memahami teks Al Qur'an secara relevan dan aplikatif di era kontemporer. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan studi kepustakaan, berfokus pada karya karya sahiron syamsuddin serta Literatur terkait Metodologi tafsir dan studi akademik pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ma'na cum maghza menekankan dua tahapan utama, yaitu penggalian makna literal-historis ayat (ma'na) dan penentuan pesan utama yang kontekstual (maghza) . Pendekatan ini menuntut analisa bahasa arab klasik, konteks historis, serta integrasi Perspektif ilmu sosial untuk memperkuat relevansi pesan Al Qur'an dalam kehidupan modern. Contoh penerapan pada penafsiran surat Al Bayyinah ayat 5 memperlihatkan keunggulan metode ini dalam menghindari kesalahpahaman makna dan menjaga otentisitas pesan wahyu. Kesimpulannya, ma'na cum maghza mampu menghadirkan penafsiran yang seimbang antara nilai-nilai otentik wahyu dan kebutuhan aktual masyarakat, serta memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan metodologi tafsir Al-Qur'an yang inklusif, moderat, dan responsif terhadap tantangan zaman
Copyrights © 2025