Pembelajaran Fikih di sekolah menengah seringkali menghadapi tantangan rendahnya keaktifan siswa, yang berdampak pada rendahnya pemahaman dan partisipasi dalam proses belajar. Permasalahan ini umumnya disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran yang monoton dan tidak melibatkan siswa secara aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas metode resitasi dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Fikih. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian sebanyak 20 siswa kelas XI putri di SMA Muhammadiyah 1 Weleri pada semester genap tahun ajaran 2025/2026. Data dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode resitasi yang meliputi tahap pemberian tugas, pelaksanaan tugas, dan pertanggungjawaban, secara signifikan mampu meningkatkan keaktifan siswa. Keaktifan tersebut tercermin dalam bentuk keberanian bertanya, menjawab, berdiskusi, serta mempresentasikan hasil tugas secara aktif di depan kelas. Peningkatan terjadi dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Selain itu, metode ini juga mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab terhadap proses belajarnya serta membangun budaya akademik yang positif di kelas. Meskipun terdapat kendala seperti rasa malu dan kurangnya percaya diri, peran guru sebagai fasilitator dan relevansi materi Fikih dengan kehidupan sehari-hari menjadi faktor pendukung keberhasilan metode ini. Dengan demikian, metode resitasi terbukti efektif sebagai strategi alternatif dalam meningkatkan keaktifan dan kualitas pembelajaran Fikih di sekolah menengah.
Copyrights © 2025