Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena fragmentasi makna hadis dalam konten dakwah di platform media sosial TikTok serta dampaknya terhadap pemahaman pesan keislaman oleh audiens. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis isi kritis terhadap sejumlah akun TikTok yang secara aktif menyebarkan konten dakwah berbasis hadis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyampaian hadis secara singkat, tanpa konteks, sanad, dan penjelasan derajat keabsahannya, menyebabkan penyempitan makna dan hilangnya fungsi hadis sebagai pedoman hukum dan akhlak. Konten dakwah di TikTok cenderung menekankan aspek emosional dan visual guna menarik perhatian audiens muda, namun sering mengabaikan akurasi ilmiah dan kedalaman makna. Kesimpulannya, fenomena ini menuntut peningkatan literasi digital dan keagamaan di kalangan pengguna media sosial agar pesan dakwah tetap autentik dan bermakna. Penelitian ini merekomendasikan agar para dai digital menyampaikan hadis secara bertanggung jawab dan sesuai dengan kaidah keilmuan dalam ilmu hadis.
Copyrights © 2025