Penelitian ini mengevaluasi efektivitas perlakuan matrix acidizing pada sumur ALD-02 menggunakan analisis Inflow Performance Relationship (IPR) melalui metode Vogel dan Wiggins. Kedua pendekatan menunjukkan peningkatan signifikan pada performa produksi setelah stimulasi. Metode Vogel menunjukkan peningkatan laju alir maksimum minyak dari 317,85 menjadi 532,92 BOPD, laju fluida total dari 577,90 menjadi 968,95 BFPD, serta laju berdasarkan productivity index (PI) dari 249,11 menjadi 435,29 BOPD. Sementara itu, metode Wiggins mencatat kenaikan laju alir minyak, air, dan fluida total masing-masing dari 357,87 menjadi 602,63 BOPD, 317,82 menjadi 536,95 BWPD, dan 675,69 menjadi 1139,57 BFPD. Peningkatan ini mengindikasikan perbaikan permeabilitas reservoir dan penurunan hambatan aliran (skin factor) akibat perlakuan acidizing. Meskipun kedua metode menunjukkan efektivitas stimulasi, metode Wiggins dianggap lebih andal untuk sumur dengan produksi air yang tinggi karena mampu memisahkan komponen aliran multiphase secara jelas.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023