Aktivitas industri penambangan batu di Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dalam membuka lapangan pekerjaan dan menambah pendapatan masyarakat setempat, namun menghadirkan tantangan serius terhadap ekologi dan kehidupan sosial masyarakat setempat. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggali strategi mitigasi risiko ekologis dan sosial melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan fokus utama pada integrasi kearifan lokal. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibutuhkan penerapan analisis Dampak lingkungan agar dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam dan pencemaran lingkungan, sedangkan praktik kearifan lokal dibutuhkan dalam membantu memperkuat legitimasi sosial serta mempercepat rehabilitasi lahan pascatambang. Kendati demikian, implementasi strategi tersebut masih terhambat oleh lemahnya regulasi, rendahnya partisipasi masyarakat, dan belum optimalnya penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Studi ini menyimpulkan bahwa kolaborasi multisektor yang menggabungkan penambangan memperhatihkan lingkungan berkelanjutan, kebijakan partisipatif, dan nilai lokal sangat penting dalam mewujudkan tambang batu yang adil dan berkelanjutan di Moramo Utara
Copyrights © 2025