Mudik Lebaran di Indonesia bukan hanya sekadar tradisi sosial-budaya, tetapi juga memicu perubahan signifikan dalam dinamika pariwisata, terutama di kawasan urban seperti Malioboro, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pergeseran pola kunjungan wisata, bentuk aktivitas wisata yang muncul, serta dampaknya terhadap pelaku usaha dan tata kelola destinasi selama periode mudik lebaran. Pendekatan dalam penelitian ini yakni deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi secara langsung di Kawasan Malioboro, wawancara bersama 5 informan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan drastis jumlah wisatawan saat mudik lebaran, dimana data menunjukkan bahwa volume pejalan kaki meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan hari biasa dengan puncak kunjungan terjadi pada hari kedua dan ketiga lebaran. Peningkatan jumlah wisatawan disebabkan oleh mobilitas pemudik yang sekaligus menjadi wisatawan, minat terhadap destinasi urban meningkat karena akses yang mudah serta daya tarik budaya dan komersial kawasan Malioboro. Hal ini berdampak pada kemacetan, peningkatan pendapatan UMKM, dan perubahan dalam pengelolaan ruang publik. Temuan ini menekankan pentingnya pengelolaan wisata urban yang fleksibel dan berbasis partisipasi dalam menghadapi fluktuasi musiman. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024