Pendahuluan : Asma bronkial merupakan penyakit inflamasi kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak napas, batuk, dan mengi. Pasien dengan asma sering mengalami ketidakefektifan bersihan jalan napas, yang dapat memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko kegawatan. Terapi nebulizer menjadi salah satu intervensi yang digunakan untuk mengatasi gejala tersebut. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi terapi nebulizer pada pasien dengan asma bronkial yang mengalami gangguan bersihan jalan napas di instalasi gawat darurat. Metode : Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan enam responden yang mendapatkan terapi nebulizer. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi nebulizer memberikan dampak positif berupa penurunan frekuensi napas dan suara mengi, peningkatan saturasi oksigen, serta peningkatan kemampuan bersihan jalan napas, meskipun dalam beberapa kasus masih memerlukan intervensi tambahan seperti terapi fisioterapi dada dan oksigen nasal kanul. Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terapi nebulizer efektif dalam meredakan gejala asma bronkial dan sebagian besar dapat membantu mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan napas.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025