Program Keluarga Berencana (KB) merupakan strategi penting pemerintah Indonesia untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Namun, pemanfaatan layanan KB oleh Pasangan Usia Subur (PUS) masih menghadapi tantangan, terutama dalam penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik PUS dan tren pemanfaatan metode kontrasepsi di Puskesmas Musuk selama periode Januari 2022 hingga Desember 2024. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif retrospektif dengan analisis data rekam medis. Sampel terdiri dari 356 PUS yang tercatat menggunakan layanan KB. Hasil menunjukkan mayoritas PUS berusia ≤35 tahun (73,3%), multipara (56,7%), dan tidak bekerja tetap (59,8%). Metode kontrasepsi Non-MKJP masih dominan (67,1%), namun terdapat tren peningkatan penggunaan MKJP dari 28,2% pada 2022 menjadi 37,8% pada 2024. Temuan ini mengindikasikan adanya pengaruh positif dari upaya edukasi terkait manfaat MKJP, meskipun preferensi terhadap metode Non-MKJP tetap tinggi. Disarankan agar edukasi kepada PUS tentang efektivitas dan keamanan MKJP terus ditingkatkan, serta pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pelibatan tokoh masyarakat diperkuat untuk mendukung pencapaian tujuan program KB secara lebih optimal.
Copyrights © 2025