Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

ASI EKSKLUSIF BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Lestari, Erika Fitria; Dwihestie, Luluk Khusnul
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 2 (2020): April 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.779 KB)

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi secara global terutama pada negara berkembang. Kejadian stunting di Yogyakarta khususnya kabupaten Sleman masih tergolong tinggi. Hal ini dikarenakan masyarakat menganggap stunting adalah hal wajar, hanya sekedar kondisi tinggi badan anak yang kurang dari rata-rata normal. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya stunting ialah pemberian ASI Eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Moyudan Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi dengan metode case-control dengan populasi seluruh balita yang berada di Desa Sumberarum dan Sumbersari. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 70 balita. Pengumpulan data kejadian stunting didapatkan dari hasil rekapan Puskesmas Moyudan sedangkan data pemberian ASI Eksklusif menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian stunting dibuktikan dengan hasil uji chi­ Square, dengan p-value<? yaitu 0,000 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,429. Kata kunci : ASI eksklusif, balita, stunting EXCLUSIVE BREASTFEEDING ASSOCIATED WITH STUNTING INCIDENCES IN CHILDREN   ABSTRACT Stunting is a global nutritional problem, especially in developing countries. The stunting incidences in Yogyakarta especially Sleman Regency is still relatively high. This is because the community considers stunting to be natural, only the condition of the child's height is less than the normal average. One of the factors that causes stunting is the exclusive breastfeeding. This study aims to determine the relationship of exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in children under five in the Moyudan Public Health Center in Sleman. This study is a quantitative correlation study with a case-control method with a population of all childrens in the villages of Sumberarum and Sumbersari. Sampling using purposive sampling with a total of 70 childrens. Data collection of stunting events obtained from the results of the Rewhen Moyudan Public Health Center and exclusive BREAST-feeding data using questionnaires. Data analysis uses chi-square test. Based on the results of the study showed that the relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting was evidenced by the results of the Chi Square Square test, with a p-value <? of 0,000 and a correlation coefficient of 0.429. Keywords: exclusive breastfeeding, children, stunting
AKTIFITAS FISIK,STATUS GIZI DAN POLA MAKAN PADA REMAJA PUTRI DENGAN ANEMIA Luluk Rosida; Luluk Khusnul Dwihesti
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 7, No 2 (2020): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v7i2.504

Abstract

Kejadian Anemia terutama  pada remaja masih sangat tinggi dan  dapat berakibat  terhadap menurunnya produktivitas remaja dan  kemampuan remaja dalam bidang akademis di sekolah, selain itu  juga anemia dapat mengganggu pertumbuhan fisik pada remaja  dimana tinggi dan berat badan menjadi tidak sempurna dan daya tahan tubuh akan menurun sehingga mudah terserang penyakit.  Banyak factor yang menyebabkan anemia pada remaja diantaranya adalah aktifitas fisik, status gizi dan pola makan pada remaja. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik, dengan pendekatan crosssectional, populasi sejumlah 425 siswi kelas X, jumlah sampel 40 siswi, teknik sampling purposive sampling, dengan memilih  siswi yang sudah dipastikan menderita anemia baik ringan maupun sedang, waktu penelitian tahun 2019 di madrasah muallimat Yogyakarta menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti dan sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, analisis statistik menggunakan perhitungan distribusi frekwensi. hasil penelitian didapatkan gambaran aktifitas fisik pada remaja putri di Madrasah muallimat Yogyakarta, menunjukan bahwa aktifitas  fisik paling banyak  pada kategori tidak ada aktifitas tambahan selain sekolah yaitu sebanyak  21 siswi (52,5%). Gambaran Status gizi pada remaja putri di Madrasah muallimat Yogyakarta menunjukan bahwa paling banyak adalah pada kategori normal yaitu 24 responden (60,0%). gambaran Pola makan pada remaja putri di Madrasah muallimat Yogyakarta, menunjukan bahwa pola makan paling banyak  pada kategori baik yaitu 23 siswi (57,5%). Kata Kunci: anemia, remaja, aktifitas fisik, pola makan, status gizi
THE ADOLESCENTS’ CHARACTERISTICS WITH ANEMIA IN SENIOR HIGH SCHOOL MUALLIMAT YOGYAKARTA Luluk Khusnul Dwihestie; Luluk Rosida
Jurnal Riset Kesehatan Vol 9, No 1 (2020): MAY 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.471 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v9i1.5695

Abstract

Anaemia is a global health problem. Anemia many occurs in women and adolescents. This is due to menstruation experienced every month which causes low levels of hemoglobin. Adolescence is a period of growth that requires more nutritional intake. Anemia in adolescent impacts on decreased body immunity and the concentration is reduced. The purpose of this research was to find out the adolescents’ characteristics with anemia in Senior High School Muallimat Yogyakarta. This research is descriptive analytic research with cross sectional approach, a population of 425 of class X students, 40 sample students, purposive sampling technique. The results showed a description of the characteristics of adolescent in Senior High School Muallimat Yogyakarta, showed that the majority of respondents aged 16 years of the 22 respondents (63.0%). The majority of adolescents experienced menarche at age 12 as many as 12 respondents (30.0%). Adolescents having menstrual periods 1 time a month that a majority of 35 respondents (87.5%). In addition, long menstrual majority in the normal category is 3-7 days as many as 29 respondents (72.5%). It is expected that adolescents can consume vegetables and fruits containing iron, as well as Fe tablets during menstruation.
Optimalisasi Reproduksi Sehat bagi Remaja Luluk Khusnul Dwihestie; Menik Sri Daryanti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 3 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, September 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i3.570

Abstract

Remaja merupakan aset luar biasa untuk kemajuan negara. Pandemi Covid-19 telah berdampak pada sebagian besar aktifitas di semua kalangan masyarakat, karena terjadinya perubahan kondisi dalam waktu yang relatif singkat. Sehingga perlu adaptasi kebiasaan sehari-hari yang terarah. Perubahan aktifitas khususnya bagi remaja, tidak hanya berdampak pada aspek fisik, namun juga pada aspek kesehatan jiwa. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi yang benar dan tepat bagi remaja, khususnya di bidang kesehatan. Metode yang digunakan yaitu tahap persiapan dan koordinasi, pelaksanaan edukasi kesehatan mengenai optimalisasi reproduksi sehat bagi remaja, dan evaluasi. Kegiatan pengabdian ini dihadiri 30 remaja putri, diawali dengan pembagian masker dan booklet, dilanjutkan penyampaian materi reproduksi sehat bagi remaja, tanya jawab dan evaluasi. Monitoring dilaksanakan 1 minggu setelah penyampaian edukasi kesehatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa remaja putri di panti asuhan yatim ‘Aisyiyah mengalami peningkatan pengetahuan dan kesadaran diri tentang pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri.
Gambaran Kejadian Kekerasan Pada Perempuan Dan Anak Di Wilayah Puskesmas Kasihan 1 Bantul Yogyakarta luluk rosida; Luluk Khusnul Dwihestie; Nunung Ismiyatun
NERSMID : Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Vol. 4 No. 1 (2021): Mei
Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Violence is not only physical, but also psychic, socioeconomic and sexual violence that often goes unnoticed. In 2000, cases of violence in the world reached 1.6 people with the death toll reaching 28.8% per 100,000 people. 49.1% were caused by suicide and 31.3% as a result of homicide. Deaths from violence occur in developing countries at twice as many as developed countries. This research aims to know the characteristics in victims of violence in Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta. This type of research is quantitative with observational descriptive research design, retrospective approach. Sample technique is a total sampling of 32 respondents of victims of violence at Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta. Data collection using secondary data. Data analysis technique using univariate with frequency distribution. This study showed gender characteristics in victims of violence in Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta Year 2020, showing that Women were the most victims of violence as many as 21 people (65.6%). The age characteristics of the most victims of violence in the 30-39 year old category were 12 people (37.5%). The most educational characteristics of victims of violence in the category of High School Education were 11 people (34.4%). The job characteristics of the victims of violence were 8 people or 25% students and Housewives and other services as many as 7 people or 21.9% each. The characteristics of the marital status of the victims of violence are the most married or married, as many as 17 people (53.1%). For Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta is expected to continue to improve efforts to deal with and mentor victims of violence in the local area.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT TENTANG PELATIHAN KADER POSYANDU LANSIA DI WILAYAH BETOKAN, TIRTOADI, GODEAN, SLEMAN Enny Fitriahadi; Luluk Khusnul
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v1i2.4913

Abstract

Posyandu lansia merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka pengembangan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia agar dapat membantu dan menolong dirinya sendiri, sehingga perlu ditingkatkan pembinaannya. Posyandu lansia merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat dengan dukungan teknis petugas Puskesmas. Posyandu lansia juga merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Sari,2011). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk menigkatkan kesehatan lansia. Metode pelaksanaan kegiatan menjelaskan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang dilakukan adalah rekrutmen, pelatihan, pendampingan dan memberikan pendidikan untuk kader dan mitra. Dengan adanya edukasi dan pemberdayaan kepada kader posyandu lansia di wilayah Betokan Tirtoadi Godean tentang pemeriksaan kesehatan lansia sebagai upaya untuk meningkatkan ketrampilan kader posyandu lansia dalam hal pemeriksaan kesehatan lansia sehingga diharapkan dapat menghasilkan luaran yang positif. Hasil : kegiatan pelatihan kader lansia berjalan dengan lancar dan baik, evaluasi dan monitoring dilakukann 1 bulan setelah pelatihan dan hasilnya kegiatan posyandu lansia dilakukan secara rutin setiap bulan. Luaran tersebut berupa tekad yang kuat dan kesadaran dari kader posyandu lansia untuk bersama-sama meningkatkan derajat kesehatan lansia melalui pemeriksaan kesehatan secara rutin minimal 1 bulan sekali. Sehingga terciptanya peningkatan derajat  kesehatan lansia, meningkatnya pengetahuan kader posyandu lansia, dan meminimalisir angka kejadian kesakitan dan kematian pada lansia.
The Effect of Health Counseling on Handwashing Technique in Primary Schools Ane Marantika; Luluk Khusnul Dwihestie
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 2 No 3 (2020): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.658 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v2i3.172

Abstract

Hand hygiene must be considered because 98% of the spread of germs comes from hands. One easy way to sanitize your hands from spreading germs is through the habit of washing hands properly. Primary School (PS) students aged 6-12 years, where the school is a place for students to gain main experiences. Health services and counseling for primary school age students aim to make every child has the awareness to have a clean and healthy lifestyle. The purpose of this research is to determine the effect of health education on hand washing techniques in primary school students. This type of research is pre-experiment with a one group pretest-posttest design. The study population was all students in grade IV and V State Primary School Gombang, Mlati, Sleman, Yogyakarta, with total sampling technique obtained 42 respondents. Test data analysis using the Wilcoxon test results obtained p-value 0.001, which means that there is an effect of health education on hand washing techniques in students of State Primary School Gombang Mlati Sleman, Yogyakarta. It is hoped that primary students can apply the habit of washing hands properly, namely washing hands in 6 steps with soap and running water in their daily activities.
HUBUNGAN USIA MENARCHE DAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI: The Relations Menarche Age And Stress Levels With The Dismenore Primary Events In Adolescents luluk khusnul dwihestie
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 4 No. 2 (2018): JIKeb | September 2018
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.377 KB) | DOI: 10.33023/jikeb.v4i2.161

Abstract

Sebagian remaja mengalami menstruasi tanpa keluhan, namun tidak sedikit yang disertai keluhan (dismenore). Data tahun 2014 di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 55% remaja berusia 15-18 tahun yang mengalami dismenore. Menurut Bernardi, M. (2017) dismenore dapat mengakibatkan aktivitas terganggu, prestasi akademik lebih rendah, mengganggu kinerja dan kualitas tidur, berdampak negatif pada mood, serta menyebabkan kegelisahan dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia menarche dan tingkat stres dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri. Metode penelitian yaitu analitik-korelational dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi semester II program studi D4 TLM Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta tahun akademik 2017/2018 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 34 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner, untuk data dismenore menggunakan face pain score, sedangkan data tingkat stres menggunakan kuesioner DASS (Depression Anxiety and Stress Scale). Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara usia menarche dengan kejadian dismenore pada remaja putri, dengan nilai asymp sig adalah 0.625 (? > 0,05). Serta ada hubungan antara tingkat stres dengan kejadian dismenore pada remaja putri, besarnya nilai asymp sig adalah 0.024 (? < 0,05). Remaja putri diharapkan dapat menghindari stres dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat dan bersifat positif misalnya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang ada di kampus. Sebab stres menjadi salah satu faktor pemicu dismenore.
Optimalisasi Peran Kader Posyandu dalam Upaya Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita di Wilayah Beji Sidoarum Godean Sleman Hanifa Andisetyana Putri; Luluk Khusnul Dwihestie
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 4 No. 1 (2020): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v4i1.770

Abstract

Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu agar kader posyandu balita dapat berperan aktif dan optimal dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang balita dengan KPSP. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu menjelaskan solusi yang ditawarkan berdasarkan permasalahan mitra dengan melakukan rekruitmen, pelatihan, pendampingan, dan pemberian pendidikan kesehatan kepada kader posyandu balita dan mitra mengenai deteksi dini tumbuh kembang balita dengan KPSP. Adanya edukasi dan pemberdayaan kader posyandu di wilayah Beji, Sidoarum, Godean sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam deteksi dini tumbuh kembang balita dengan KPSP sehingga diharapkan dapat menghasilkan luaran yang positif. Hasil: kegiatan pelatihan kader posyandu balita berjalan dengan baik dan lancar, evaluasi dan monitoring dilakukan 1 bulan setelah pelatihan dan hasilnya kader dapat melakukan deteksi dini tumbuh kembang balita pada saat kegiatan posyandu berlangsung. Luaran kegiatan berupa tekad yang kuat dan kesadaran kader posyandu balita tentang pentingnya pemantauan tumbuh kembang balita, untuk meminimalkan permasalahan tumbuh kembang balita. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu balita dalam pemeriksaan deteksi dini tumbuh kembang balita, sehingga diharapkan pemeriksaan ini dapat dilaksanakan secara rutin agar peningkatan derajat kesehatan balita dapat tercapai dan meminimalisir angka kejadian keterlambatan tumbuh kembang balita. 
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Menopause di Dusun Jabung, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta Safitri Utami; Luluk Khusnul Dwihestie
Jurnal Genta Kebidanan Vol 11 No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.01 KB) | DOI: 10.36049/jgk.v11i2.48

Abstract

Kecemasan menghadapi masa menopause umumnya terjadi pada perempuan memasuki usia 50 tahun. Perempuan mengalami rasa khawatir jika kecantikan memudar, hingga takut kehilangan suami karena gairah seksual menurun. Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan pengetahuan perempuan guna menghadapi masa menopause melalui penyuluhan kesehatan, sehingga dapat mengatasi kekhawatiran yang dialami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang menopause terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi masa menopause. Metode penelitian pre-eksperimen dengan one group pretest – posttest design. Sampel penelitian menggunakan tehnik total sampling dan didapatkan 42 responden. Instrumen penelitian tingkat kecemasan menggunakan skala HARS. Berdasarkan hasil penelitian, sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan, didapatkan sebanyak 16 orang (38,0%) ibu mengalami kecemasan ringan. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, sebagian besar ibu tidak mengalami kecemasan sebanyak 28 orang (66,6%). Hasil uji analisis wilcoxon diperoleh p-value 0,000 < α (0,05) artinya penyuluhan kesehatan berpengaruh terhadap tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi masa menopause.