Emerging adult ialah fase transisi penting dalam perkembangan psikososial, di mana individu membangun keintiman dan mengeksplorasi hubungan romantis. Strategi penyelesaian konflik melalui kompromi dan kemampuan mengelola emosi diyakini berperan penting dalam menjaga keharmonisan hubungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen konflik kompromi dan emotional intelligence terhadap kepuasan hubungan (relationship satisfaction) pada emerging adult yang menjalani hubungan berpacaran jarak dekat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Sampel berjumlah 104 partisipan berusia 18–29 tahun, yang sedang menjalani hubungan pacaran minimal selama satu tahun, dan berdomisili di Pulau Jawa. Instrumen yang digunakan antara lain The Romantic Partner Conflict Scale (subskala kompromi), The Relationship Satisfaction Scale, dan the 33-item Emotional Intelligence Scale. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa manajemen konflik kompromi dan emotional intelligence secara bersama-sama memberikan pengaruh signifikan terhadap relationship satisfaction (F = 19.345; p < .001; R² = 27,7%). Secara terpisah, baik manajemen konflik kompromi maupun emotional intelligence juga berpengaruh signifikan terhadap relationship satisfaction. Temuan ini mengindikasikan bahwa kemampuan untuk saling berkompromi dan memahami serta mengelola emosi menjadi fondasi penting dalam membangun hubungan romantis yang memuaskan pada masa emerging adulthood. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperluas pemahaman tentang dinamika hubungan romantis dalam konteks budaya Indonesia dan memberikan implikasi praktis dalam pengembangan program konseling hubungan.
Copyrights © 2025