AbstrakPetani memegang peran sentral dalam ketahanan pangan dan pembangunan pedesaan, namun masih menghadapi tantangan dalam peningkatan kompetensi akibat keterbatasan pendidikan formal dan akses pelatihan. Pendekatan experiential learning (pembelajaran berbasis pengalaman), sebagaimana dikembangkan oleh Kolb, menawarkan kerangka yang relevan untuk membangun kapasitas petani melalui proses belajar yang bersumber dari pengalaman nyata. Kajian sistematis ini bertujuan menelaah praktik experiential learning dalam pendidikan petani berdasarkan literatur global terbitan 2015–2024, serta menilai implikasinya bagi pengembangan pendidikan petani di Indonesia. Metode mengikuti pedoman PRISMA dengan pencarian di database Scopus, menghasilkan 141 artikel, dan diseleksi hingga tersisa 4 artikel yang memenuhi kriteria. Hasil menunjukkan bahwa experiential learning diterapkan dalam berbagai konteks melalui simulasi iklim, pertukaran pengetahuan komunitas, diskusi reflektif, dan eksperimen lapangan. Seluruh praktik mencerminkan tahapan siklus Kolb secara utuh atau parsial. Pembelajaran global memperlihatkan pentingnya ruang belajar yang partisipatif, berbasis komunitas, dan kontekstual. Kesimpulannya, experiential learning terbukti mampu meningkatkan kompetensi petani secara reflektif dan adaptif. Kajian ini merekomendasikan integrasi pendekatan ini ke dalam sistem pendidikan petani di Indonesia, dengan menekankan pentingnya fasilitasi lokal, ruang eksperimen sosial, dan pengakuan atas pengalaman petani sebagai sumber pengetahuan utama. Kata Kunci: Siklus Kolb, kompetensi petani, experiential learning
Copyrights © 2025