Penelitian ini membahas hubungan antara propaganda politik dan periklanan, terutama dalam konteks komunikasi politik di era digital. Iklan politik tidak lagi sekadar media promosi, melainkan juga alat penyampaian pesan ideologis yang disisipkan secara halus melalui simbol, narasi emosional, dan visual persuasif. Kemunculan aktor digital seperti buzzer turut memperkuat penyebaran propaganda melalui media sosial. Sayangnya, fenomena ini juga membuka ruang bagi penyebaran informasi palsu atau hoaks yang dapat memengaruhi persepsi publik secara negatif. Selain di ranah politik, strategi iklan juga memainkan peran penting dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan figur publik untuk membentuk citra merek. Melalui pendekatan kualitatif dan teknik analisis isi, penelitian ini bertujuan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana iklan digunakan sebagai instrumen propaganda dan dampaknya terhadap masyarakat.
Copyrights © 2025