Secara umum bangunan rumah tinggal di daerah tropis lembab didesain menggunakan ventilasi alami untuk memaksimalkan aliran udara. Ventilasi alami tersebut bermanfaat untuk meningkatkan proses pendingin secara pasif agar kenyamanan termal dan kesehatan ruangan tercapai. Namun, dikarenakan peningkatan kerapatan antar bangunan, baik rumah tinggal ataupun bangunan komersil, aliran udara di sekitar bangunan sangat terbatas untuk dapat masuk ke dalam bangunan. Hal ini mempengaruhi penurunan pendinginan secara pasif, sehingga manusia bergantung pada pendingin akti (penggunaan air conditioning) untuk mencapai kenyamanan termal. Pada penelitian bertujuan untuk membutikan efek lower-ventilation (LV) sebagai strategi desain ventilasi alami untuk meningkatkan potensi pendinginan pasif di dalam bangunan dengan kondisi kerapatan bangunan saat ini. Metode yang dilakukan adalah eksperimen dengan bantuan simulasi komputer untuk melihat potensi aliran udara yang terjadi dengan penambahan LV pada bangunan rumah tinggal. Terdapat 3 model rumah tinggal yang diuji, yaitu (1) kondisi eksisting dengan ventilasi atas; (2) penambahan LV pada sisi depan bangunan; (3) penambahan LV pada sisi samping bangunan. Analisis komparatif-deskriptif dilakukan untuk melihat skenario yang paling baik untuk optimisasi ventilasi alami. Evaluasi dilakukan dengan menganalisis pola aliran udara, kecepatan udara (m/s) dan potensi air change per hour (ACH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan LV meningkatkan kecepatan udara dan ACH 1,5-2x dari model eksisting.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025