Dalam konteks jemaat pedalaman, kesejahteraan merupakan isu rumit dengan banyak aspek. Kesejahteraan diartikan sebagai kondisi ideal dimana umat Kristen hidup layak, mandiri, serta bertumbuh secara fisik dan spiritual. Penelitian ini bertujuan menyampaikan pemahaman bahwa aktivitas ekonomi seharusnya tidak dipisahkan dari kehidupan rohani, melainkan dipandang sebagai bagian dari panggilan iman. Dengan pendekatan kualitatif-deskriptif, penulis menganalisis bagaimana kisah Yusuf menunjukkan bahwa perencanaan baik, pengelolaan sumber daya bijaksana, dan kepemimpinan yang dilandasi takut akan Tuhan dapat meningkatkan kesejahteraan komunitas. Penelitian terkini menunjukkan masih terbatasnya kajian tentang narasi Yusuf sebagai landasan teologis bagi strategi kesejahteraan jemaat pedalaman. Para pemimpin gereja perlu mengembangkan strategi yang mengintegrasikan nilai iman dengan tindakan praktis ekonomi, tidak hanya untuk meningkatkan taraf hidup jemaat, tetapi juga menyatakan kemuliaan Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan.
Copyrights © 2025