Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara metode latihan drill dan game situation terhadap peningkatan akurasi tembakan pemain bola basket. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain pretest-posttest control group. Subjek penelitian terdiri dari 30 pemain bola basket tingkat remaja yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok latihan drill dan kelompok latihan game situation, masing-masing berjumlah 15 orang. Kedua kelompok diberikan perlakuan selama enam minggu dengan frekuensi tiga kali latihan per minggu. Instrumen yang digunakan untuk mengukur akurasi tembakan adalah tes shooting standar yang terdiri dari 20 percobaan tembakan dari berbagai posisi. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua metode latihan memberikan peningkatan yang signifikan terhadap akurasi tembakan. Kelompok drill mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 6,07 menjadi 10,13, sedangkan kelompok game situation meningkat dari 6,00 menjadi 11,53. Uji t independen menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok pada hasil posttest (p = 0,013 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa latihan dengan metode game situation lebih efektif dibandingkan dengan metode drill dalam meningkatkan akurasi tembakan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metode latihan game situation lebih unggul dalam meningkatkan akurasi tembakan pemain bola basket karena melibatkan aspek teknis, taktis, dan psikologis yang lebih mendekati situasi pertandingan. Disarankan agar pelatih dan guru pendidikan jasmani menggabungkan kedua metode tersebut secara proporsional sesuai dengan tahap perkembangan atlet.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025