Penelitian ini menganalisis program dan strategi komunikasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palembang dalam mencegah konflik sosial. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa Kesbangpol menerapkan komunikasi persuasif, dialog antar kelompok, penyuluhan, dan media lokal untuk menyampaikan pesan damai. Kerja sama dengan tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, dan aparat keamanan memperkuat jejaring komunikasi yang inklusif. Strategi ini efektif dalam meredam konflik dan memperkuat kohesi sosial. Dalam perspektif teori Karl Marx, konflik sosial dipandang sebagai hasil ketimpangan struktural dalam masyarakat, sehingga strategi komunikasi Kesbangpol juga berfungsi sebagai alat negara dalam menjaga stabilitas dan meredam potensi resistensi kelas. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kapasitas SDM dan pemanfaatan teknologi komunikasi guna memperkuat strategi ke depan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025