Sebagai budaya populer, penciptaan film tidak hanya berorientasi pada keuntungan materil, akan tetapi juga memiliki ideologi tertentu. Pada perkembangannya, film tidak hanya sebuah hiburan, melainkan alat penyebaran propaganda ideologi atau kelompok tertentu. Pada kesempatan inilah para sineas mengambil peran dalam menggambarkan dan mengubah cara berpikir para penonton film sesuai dengan propaganda ideologi yang mereka inginkan. Penelitian ini bertujuan untuk membedah bagaimana propaganda Islamophobia digambarkan dalam film Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menganalisis tiga film Indonesia melalui pendekatan semiotika Ferdinand de Saussure untuk mengkaji isu Islamophobia. Data dianalisis dengan analisis wacana kualitatif interpretatif melalui proses kategorisasi dan inferensi untuk menghasilkan temuan. Temuan dari penelitian ini di antaranya film Indonesia bermuatan propaganda Islamophobia memiliki tendensi menimbulkan respon negatif pada publik, sehingga berpotensi memecah belah keutuhan NKRI.
Copyrights © 2025