Pembacaan pada teks-teks tafsir yang kuno dewasa ini semakin ditinggalkan, hal tersebut berkenaan dengan konteks yang berbeda jauh antara zaman terdahulu dengan sekarang. Gerakan terbaru Muhammadiyah dengan tafsir At-tanwir setidaknya mampu memberikan solusi. Di antara respons kekinian yang Muhammadiyah berikan ialah kisah Jalut dan Talut. Penelitian ini memiliki fokus bahasan pada kisah tersebut yang termaktub dalam surah Al-Baqarah ayat 246-252 dengan mendalami tafsir-tafsir rentang periode klasik, pertengahan, hingga modern. Kemudian bagaimana respons tafsir At-tanwir dengan surah Al-Baqarah ayat 246-252 ini. Metode penyusunan penelitian ini menggunakan konten analisis yang didapat melalui pengumpulan tafsir dari masa klasik hingga modern, lalu direduksi kepada fokus bahasan terkait dan menganalisis serta menyimpulkan berdasarkan hasil temuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tafsir At-tanwir cukup memberi pintu pembuka pembacaan tafsir secara kontekstual yang sejalan dengan zamannya. Kisah Jalut dan Talut dalam tafsir At-tanwir dijadikan peringatan untuk mewaspadai bahayanya penyalahgunaan fasilitas. Dengan begitu, semestinya bagi pembaca secara individu maupun golongan mampu menghindari perilaku penyalahgunaan fasilitas.
Copyrights © 2025