Pendahuluan: Penelitian ini didasari oleh peningkatan insiden keselamatan pasien di instalasi rawat inap pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021, yang menunjukkan masalah kepatuhan perawat terhadap budaya keselamatan pasien. Penelitian bertujuan untuk mengkaji secara empiris pengaruh kepemimpinan transformasional, kerja sama tim, dan pengetahuan terhadap budaya keselamatan pasien. Metode: Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah 95 perawat di instalasi rawat inap, dengan sampel berjumlah 77 responden yang ditentukan menggunakan rumus Slovin pada tingkat kesalahan 5% dan teknik probability sampling. Analisis dilakukan menggunakan three-box method dan regresi linier berganda. Hasil dan Pembahasan: Hasil analisis menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional, kerja sama tim, dan pengetahuan secara simultan dan parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap budaya keselamatan pasien. Pengetahuan menjadi faktor dominan, karena merupakan modal utama bagi perawat dalam menjalankan tugasnya. Pengetahuan ini tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal, tetapi juga dari pengalaman praktis yang membantu perawat memahami tindakan yang tepat. Selain itu, arahan dari pimpinan dan tim interprofesional turut memperkuat sikap perawat dalam menjalankan perannya. Kesimpulan: Proses ini membentuk nilai dan keyakinan akan pentingnya budaya keselamatan pasien, sehingga layanan keperawatan yang aman dapat terwujud dan keselamatan pasien terjamin.
Copyrights © 2025