Tablet hisap merupakan sediaan padat oral yang diformulasikan untuk larut secara perlahan di dalam rongga mulut, memungkinkan pelepasan zat aktif secara bertahap guna menghasilkan efek terapeutik lokal atau sistemik. Sediaan ini menawarkan kenyamanan konsumsi dan kepatuhan penggunaan, terutama pada pasien yang kesulitan menelan tablet biasa. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mereview berbagai formulasi tablet hisap yang telah dikembangkan, dengan fokus pada pengaruh jenis eksipien terhadap mutu fisik tablet. Metode yang digunakan berupa studi literatur dengan mengumpulkan dan menganalisis artikel ilmiah dari jurnal nasional maupun internasional yang relevan. Pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri artikel-artikel yang dipublikasikan dalam 10 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2015 hingga 2025. Proses pencarian dilakukan menggunakan beberapa platform dan database ilmiah, antara lain Google Scholar, Semantic Scholar, Crossref, Dimension, Harzing’s Publish or Perish, ScienceDirect dan ResearchGate. Eksipien yang dikaji meliputi bahan pengisi (sukrosa, manitol, laktosa, kombinasi manitol – maltodextrin), bahan pengikat (PVP, maltodekstrin, gelatin, CMC-Na), dan bahan penghancur (amilum manihot, Avicel PH). Hasil review menunjukkan bahwa jenis eksipien serta proporsinya memiliki dampak signifikan terhadap parameter fisik tablet seperti kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, laju alir, dan keseragaman bobot. Kombinasi sukrosa dan manitol dengan rasio 1:5 serta penggunaan PVP sebagai bahan pengikat menghasilkan tablet hisap dengan mutu fisik yang baik dan rasa yang dapat diterima. Kesimpulannya, keberhasilan dalam pengembangan tablet hisap bergantung pada pemilihan eksipien yang tepat dan penggunaannya dalam komposisi yang seimbang. Formulasi yang optimal tidak hanya menentukan mutu fisik dan efektivitas sediaan, tetapi juga meningkatkan kenyamanan penggunaan dan penerimaan konsumen, khususnya dalam produk fitofarmaka berbasis bahan alam.
Copyrights © 2025