Pendahuluan: Stunting adalah masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan global, yang ditandai dengan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi. Di Indonesia, prevalensi stunting pada balita masih tinggi meskipun menunjukkan penurunan. Penyakit infeksi seperti diare dan infeksi saluran pernafasan akut diduga menjadi faktor yang memperburuk kejadian stunting pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyakit infeksi, khususnya diare dan infeksi saluran pernafasan akut, dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu yang memiliki balita usia 24–59 bulan, dengan sampel sebanyak 94 responden yang dihitung menggunakan metode One Sample dan diambil secara simple random sampling. Variabel dependen adalah kejadian stunting, sementara variabel independen meliputi riwayat diare dan infeksi saluran pernafasan akut. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi-square dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil dan Pembahasan: Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan signifikan antara riwayat diare dengan kejadian stunting (p = 0,018, OR = 5,273) dan antara riwayat infeksi saluran pernafasan akut dengan kejadian stunting (p = 0,037, OR = 4,263). Kesimpulan: Riwayat diare dan infeksi saluran pernafasan akut berhubungan signifikan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan. Oleh karena itu, disarankan untuk meningkatkan penanganan dan pencegahan penyakit infeksi di kalangan balita, terutama dengan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dan kebersihan lingkungan.
Copyrights © 2025