Berat badan berlebih (overweight dan obesitas) terjadi akibat penumpukan lemak yang berlebihan karena ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama. Berat badan berlebih pada anak dapat disebabkan karena minuman yang mengandung gula tinggi disertai kurangnya aktivitas fisik. Persentase obesitas anak usia 5-12 tahun di Karawang lebih tinggi dibandingkan populasi obesitas anak di Indonesia. Studi ini mempelajari hubungan konsumsi sugar-sweetened beverages terhadap berat badan berlebih pada anak usia sekolah dasar di wilayah Kabupaten Karawang. Desain yang digunakan ialah studi analitik observasional dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling pada 120 siswa SD Ignatius Slamet Riyadi, Karawang. Analisis bivariat dilakukan untuk menguji hubungan konsumsi sugar-sweetened beverages dengan kejadian berat badan berlebih pada anak menggunakan uji chi-square. Sebesar 68,5% siswa yang sering mengonsumsi sugar-sweetened beverages termasuk dalam kategori berat badan berlebih, sedangkan 72,7% siswa yang jarang mengonsumsi sugar-sweetened beverages tidak mengalami berat badan berlebih. Hasil analitik menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara konsumsi sugar-sweetened beverages dengan kejadian berat badan berlebih pada siswa sekolah dasar di Kabupaten Karawang dengan nilai p sebesar 0,00001 dan nilai PRR sebesar 2,51. Konsumsi sugar-sweetened beverages berlebih menjadi salah satu faktor risiko anak usia sekolah dasar mengalami berat badan berlebih.
Copyrights © 2025