Mioma uteri, tumor jinak otot polos rahim, terdiri dari jaringan fibroid serta kolagen. Prevalensinya mencapai 2 hingga 13 kasus per 1000 perempuan setiap tahun. Di Indonesia, kasus mioma uteri dilaporkan mencakup sekitar 2,39% hingga 11,7% dari total penyakit ginekologi yang dirawat. Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama mioma uteri. WHO melaporkan lebih dari 1,9 miliar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan, dengan 600 juta di antaranya tergolong obesitas. Mioma uteri dilaporkan terjadi 2 hingga 3 kali lebih sering pada perempuan obesitas, dengan peningkatan risiko sebesar 21% untuk setiap penambahan berat badan 10 kg. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia tentang faktor risiko terjadinya mioma uteri dan memperhatikan status gizi yang merupakan faktor risiko mioma uteri. Studi dengan pendekatan deskriptif dan desain potong lintang ini menggunakan data dari 75 rekam medis pasien dengan mioma uteri yang menjalani operasi di Rumah Sakit Sumber Waras selama tahun 2022-2023. Hasil studi ditemukan prevalensi kejadian mioma uteri yang menjalani operasi di Rumah Sakit Sumber Waras adalah 31,6% dari seluruh pasien yang menjalani operasi ginekologi dan pasien dengan mioma uteri dengan status gizi obesitas sebanyak 56% dari seluruh pasien mioma uteri. Temuan ini menyiratkan bahwa obesitas merupakan faktor yang dominan di antara pasien mioma uteri yang memerlukan tindakan operatif.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025