Masyarakat non-tunarungu kurang memberikan perhatian akan Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) padahal pemahaman dasar berinteraksi menggunakan Bisindo dapat membantu masyarakat tunarungu dalam beberapa kasus. Selain itu, keterbatasan sarana dan media pembelajaran menjadi salah satu faktor kurangnya pengenalan Bisindo. Oleh karena itu, perlu dirancang media pembelajaran interaktif yang efektif dan menarik untuk memperkenalkan Bisindo kepada masyarakat non-tunarungu. Penelitian untuk perancangan ini menggunakan metode kualitatif melalui wawancara, penyebaran kuesioner dan studi literatur sebagai metode pengumpulan data. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kebutuhan dan metode perancangan menggunakan design thinking. Perancangan ini menghasilkan desain user interface (UI) aplikasi pengenalan dasar-dasar Bisindo dengan target pengguna yakni masyarakat non-tunarungu
Copyrights © 2025