Artikel ini mendeskripsikan bahwa sementara di Negara kita sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup di ladang-ladang pertanian, terkadang masih mengalami kesulitan dalam menyebarkan informasi, khususnya informasi pembangunan yang sangat dibutuhkan oleh para petani untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas hasil pertaniannya. Pada era otonomi daerah ini, penggunaan media informasi pembangunan dari pusat ke daerah menjadi hal yang sangat penting. Urgensi penelitian adalah ingin mengukur tingkat penggunaan media tradisional pada masyarakat pedesaan dalam mendidik masyarakat pedesaan di Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media tradisional yang digunakan untuk mentransfer pengetahuan lokal dan regenerasi, juga digunakan sebagai media komunikasi formal; sehingga muncullah praktek filsafat komunikasi di dalamnya. Namun, media itu kurang beradaptasi dengan bentuk-bentuk informasi modern dan hanya memasukkan alat-alat pendukung seperti pengeras suara dalam acara-acara tertentu.
Copyrights © 2016