Larista Bakery merupakan usaha di bidang industri makanan yang berfokus pada produksi roti. Dalam proses produksinya, perusahaan ini menghadapi permasalahan serius terkait kualitas produk, yaitu adanya cacat warna dan ukuran pada roti yang dihasilkan. Cacat tersebut berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pelanggan dan menurunkan kepercayaan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab cacat yang terjadi dengan menggunakan pendekatan Six Sigma melalui tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Data dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi selama 30 hari pada bulan Januari 2025. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 13.800 produk roti yang dihasilkan, sebanyak 552 mengalami cacat, yang terdiri atas 304 cacat warna (55%) dan 248 cacat ukuran (45%). Nilai rata-rata Defects Per Million Opportunities (DPMO) yang dihitung adalah sebesar 79.889 dengan tingkat Sigma 2,91. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produksi di Larista Bakery masih jauh dari standar Six Sigma. Penelitian ini memberikan manfaat praktis tidak hanya bagi Larista Bakery tetapi juga bagi perusahaan lain di industry makanan yang menghadapi tantangan pengendalian mutu yang serupa. Analisis akar penyebab mengungkapkan bahwa cacat terutama disebabkan oleh faktor manusia, mesin, metode, dan lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini, rekomendasi perbaikan yang ditargetkan dikembangkan menggunakan pendekatan 5W + 1H untuk setiap jenis cacat. Dengan menerapkan metode Six Sigma secara efektif, perusahaan dapat secara teratur meningkatkan kualitas produksi mereka, mengurangi tingkat cacat, dan menerapkan pemantauan dan perbaikan berkelanjutan di seluruh proses yang berkontribusi terhadap ketidaksesuaian produk. Pendekatan terstruktur ini dapat diterapkan untuk pengendalian kualitas mutu berkelanjutan yang dapat diadaptasi ke berbagai industri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025