Single mother sering kali memiliki tanggung jawab ganda, seperti mengurus rumah tangga, membesarkan anak, dan mencari nafkah, mengambil peran yang biasanya diemban oleh kedua orang tua. Untuk menghadapi tantangan tersebut, mereka memerlukan resiliensi, yaitu kemampuan untuk bertahan, pulih, dan beradaptasi dalam situasi sulit. Salah satu faktor yang mempengaruhi resiliensi adalah optimisme, yaitu kemampuan untuk melihat sisi positif dan menemukan makna dalam pengalaman hidup. Optimisme memberikan harapan dan kekuatan untuk mengatasi stigma sosial dan tantangan finansial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan data yang dikumpulkan menggunakan Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang memiliki nilai reliabilitas 0,990, serta skala Optimisme Seligman yang telah dimodifikasi oleh peneliti dengan nilai reliabilitas 0,975. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif optimisme terhadap resiliensi pada single mother di Kota Makassar dengan kontribusi sebesar 82,7% dan tingkat signifikansi <0,001. Semakin tinggi tingkat optimisme, semakin tinggi pula tingkat resiliensi pada single mother di Kota Makassar. Selain itu, hasil analisis menunjukkan bahwa 17,3% resiliensi dipengaruhi oleh faktor lain di luar optimisme yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Copyrights © 2025