Stunting pada anak balita masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk wilayah Pulau Jawa dan Bali. Salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi kejadian stunting adalah konsumsi pangan hewani yang berperan dalam pemenuhan zat gizi esensial untuk pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi konsumsi berbagai jenis pangan hewani terhadap prevalensi stunting pada anak usia 0–59 bulan di Pulau Jawa dan Bali. Penelitian menggunakan desain ekologis dengan data sekunder dari 122 kabupaten/kota di enam provinsi di Pula Jawa Bali yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Data prevalensi stunting yang digunakan berasal dari SSGI 2024 dan data konsumsi pangan hewani tahun 2021 berasal dari Badan Pangan Nasional yang kemudian dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Rata-rata prevalensi stunting di wilayah studi tergolong lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional, namun masih dalam kategori masalah kesehatan masyarakat. Konsumsi protein hewani telah melampaui 100% AKP di seluruh provinsi, dengan konsumsi ikan sebagai yang tertinggi. Hasil regresi menunjukkan bahwa konsumsi daging unggas berkontribusi signifikan dalam menurunkan prevalensi stunting (β=-0,346;p≤0,05), sementara konsumsi ikan justru berasosiasi positif terhadap peningkatan stunting (β=0,168;p≤0,05). Hal ini diduga karena konsumsi ikan didominasi oleh produk ikan olahan atau diawetkan yang memiliki kualitas gizi rendah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025