HIV/AIDS merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang kompleks dan berdampak besar secara psikologis terhadap penderitanya, termasuk dalam hal kesulitan menerima diri. Kondisi ini sering diperparah oleh stigma sosial, penarikan diri, serta rasa bersalah yang berkelanjutan. Kegiatan ini bertujuan untuk menggambarkan efektivitas terapi pemaafan (self-forgiveness therapy) dalam meningkatkan penerimaan diri pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) melalui praktik pendampingan sosial. Pendekatan yang digunakan adalah casework, yang terdiri dari empat tahap: penelitian, pengkajian, intervensi, dan terminasi. Praktik ini dilaksanakan secara langsung di Yayasan Medan Plus, Kota Medan, dengan subjek seorang klien ODHA yang mengalami penolakan terhadap diri sendiri. Terapi pemaafan diterapkan secara rutin selama 14 hari dengan pendekatan psikospiritual. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam penerimaan diri klien, keberanian mengekspresikan emosi, serta keterbukaan terhadap lingkungan sosial. Klien mulai menyadari nilai dirinya, membangun harapan masa depan, dan menunjukkan perubahan perilaku yang lebih positif. Dengan demikian, terapi pemaafan terbukti efektif sebagai bentuk intervensi psikososial dalam mendukung pemulihan emosional dan peningkatan kualitas hidup ODHA.
Copyrights © 2025