<![CDATA[Warung Lalapan Haris, sebuah usaha mikro di bidang kuliner, menghadapi tantangan dalam mengelola biaya operasional tanpa mengorbankan kualitas layanan. Dengan biaya produksi per porsi ayam bakar sebesar Rp12.000 dan ayam goreng Rp10.000, serta keterbatasan kapasitas produksi maksimal 100 porsi dan waktu kerja efektif 420 menit per hari, diperlukan strategi produksi yang efisien. Selain itu, warung juga menetapkan target minimal harian, yaitu 20 porsi ayam bakar dan 10 porsi ayam goreng. Untuk menentukan kombinasi produksi yang optimal, digunakan pendekatan pemrograman linier dengan tujuan meminimalkan biaya operasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa kombinasi produksi sebanyak 20 porsi ayam bakar dan 10 porsi ayam goreng memberikan total biaya operasional minimum sebesar Rp340.000. Kombinasi ini memenuhi seluruh kendala yang ditetapkan, baik dari segi jumlah maksimum produksi, alokasi waktu, maupun target permintaan minimum. Dengan demikian, pemrograman linier terbukti menjadi alat bantu yang efektif dalam pengambilan keputusan produksi, memungkinkan pelaku UMKM seperti Warung Lalapan Haris untuk mengoptimalkan sumber daya, menekan biaya, dan menjaga kepuasan pelanggan secara berkelanjutan.]]>
Copyrights © 2025
