Latar Belakang. Evaluasi terhadap budaya keselamatan pasien melibatkan pemahaman mendalam mengenai keyakinan, norma, dan perilaku yang ada dalam organisasi rumah sakit. Penilaian ini penting untuk memberikan wawasan kepada pimpinan rumah sakit dalam memperbaiki praktik keselamatan dan memastikan layanan yang aman. Meskipun berbagai negara telah mengimplementasikan standar keselamatan pasien dan melakukan penelitian untuk mengukur efektivitasnya, laporan insiden keselamatan pasien di Indonesia masih menunjukkan angka yang mengkhawatirkan dan adanya kendala dalam pelaporan. Data yang tidak lengkap dan ketidakberanian tenaga kesehatan untuk melaporkan insiden berpotensi menghambat perbaikan sistem keselamatan pasien. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji lebih dalam mengenai budaya keselamatan pasien di Indonesia guna meningkatkan kualitas dan keselamatan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Tujuan. Untuk mengetahui Pengaruh Pelatihan, Sarana Prasarana, Dan Komunikasi Efektif Terhadap Pelaksanaan Budaya Keselamatan Pasien di RSAU dr Dody Sardjoto Kabupaten Maros tahun 2024. Metode. Menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional.. Hasil. Menunjukkan bahwa hasil uji multikolinieritas pada seluruh variabel independen tidak ada yang memiliki nilai tolerance >0,10 yang berarti tidak ada kolerasi antar variabel independen, sedangkan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF > 10. Kesimpulan. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas. Terdapat pengaruh antara pelatihan, sarana prasarana dan komunikasi efektif terhadap budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Angkatan Udara dr Dody Sardjoto Kabupaten Maros. Saran. Pihak RSAU dr Dody Sardjoto lebih meningkatkan pelatihan terutama menyangkut aspek sikap dan keterampilan selama kegiatan berlangsung.
Copyrights © 2025