Kebijakan pemerintah terbaru mengenai pendistribusian gas elpiji subsidi hanya melalui pangkalan resmi Pertamina menuai berbagai respons dari masyarakat, khususnya di media sosial X (Twitter). Permasalahan muncul karena perubahan sistem ini dinilai menyulitkan masyarakat tertentu, serta menimbulkan keresahan terkait aksesibilitas dan kelangkaan pasokan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sentimen publik terhadap kebijakan tersebut dengan memanfaatkan algoritma Support Vector Machine (SVM) sebagai metode klasifikasi. Data dikumpulkan melalui proses crawling menggunakan sejumlah kata kunci relevan selama periode 1 Februari hingga 28 Februari 2025. Setelah itu data diproses melalui tahapan preprocessing, normalisasi, ekstraksi fitur menggunakan metode N-gram, serta pelabelan sentimen secara otomatis dengan bantuan pustaka TextBlob. Berdasarkan hasil analisis terhadap 1.091 data, ditemukan bahwa sentimen publik didominasi oleh sentimen positif sebesar 47,3%, diikuti oleh sentimen negatif sebesar 27,0%, dan sentimen netral sebesar 25,7%. Evaluasi performa model menunjukkan tingkat akurasi sebesar 68,35%, dengan kinerja terbaik pada klasifikasi sentimen positif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat cenderung menerima kebijakan tersebut secara positif, meskipun masih terdapat kekhawatiran yang perlu diantisipasi melalui strategi komunikasi publik yang lebih informatif, terbuka, dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025