Permasalahan pengelolaan sampah organik di lingkungan permukiman padat seperti Kelurahan Tamamaung dan Pa’baeng-baeng Kota Makassar menjadi salah satu isu utama yang berdampak pada kesehatan dan sanitasi lingkungan. Sampah kulit jeruk yang selama ini belum dimanfaatkan, dapat diolah menjadi ecoenzym yang memiliki manfaat sebagai desinfektan alami sekaligus pengendali nyamuk. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat ecoenzym dari kulit jeruk yang dapat digunakan untuk mensterilkan ruangan dan mencegah perkembangbiakan nyamuk. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan dan pelatihan secara langsung kepada kader dan masyarakat setempat, dengan total peserta sebanyak 40 orang. Proses pembuatan ecoenzym dilakukan dengan fermentasi kulit jeruk, gula merah, dan air selama 90 hari (3 bulan) dalam wadah tertutup. Evaluasi dilakukan melalui pre dan post test terhadap 40 peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada tingkat pengetahuan peserta, dari sebelumnya 62,5% dalam kategori kurang menjadi 95% dalam kategori baik setelah pelatihan. Selain peningkatan pengetahuan, kegiatan ini juga memberikan dampak positif terhadap kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah rumah tangga serta membuka peluang pemanfaatan ecoenzym sebagai produk ramah lingkungan yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025