Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara intertekstual arti sebenarnya yang terkandung dari frasa “hari TUHAN” menurut kitab Yoel 2:31; Zakharia 14:1 dan Maleakhi 4:5. Beberapa penelitian memberikan penekanan arti yang berbeda seperti mujizat yang berfungsi sebagai tanda, hari penghakiman, hari kehidupan Yesus, dan kedatangan Yesus kedua kali. Hal ini juga mencakup hari peringatan kepada manusia yang berdosa. Interpretasi yang beragam terhadap frasa "hari TUHAN" dalam Perjanjian Lama menciptakan kesenjangan penelitian yang signifikan. Kondisi ini disebabkan oleh ketiadaan peneliti yang melihat secara langsung ketiga kitab tersebut dari sudut pandang kesejajaran frasa "hari TUHAN". Metode yang digunakan ialah pendekatan hermeneutika sastra nubuatan. Dengan demikian paper ini menemukan arti frasa “hari TUHAN” menurut kitab Yoel 2:31; Zakharia 14:1; Maleakhi 4:5, berdasarkan klasifikasi ucapan ilahi oleh nabi terdapat kesejajaran arti yang menekankan suatu hari khusus di masa mendatang sebagai penanda peristiwa penting di masa depan yang menunjukkan kekuasaan YHWH (TUHAN) sebagai satu-satunya penguasa alam semesta untuk memberikan pembebasan/kelepasan dan pemulihan kepada umat-Nya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025