Sungai Krueng Lamnyong merupakan kawasan perairan yang berpotensi mengandung bakteri kitinolitik karena menjadi habitat bagi organisme bercangkang seperti udang, kepiting, tiram, dan kerang. Kitin merupakan biopolimer alami yang umum ditemukan di lingkungan perairan dan dapat terdegradasi oleh enzim kitinase yang dihasilkan oleh mikroorganisme, seperti bakteri kitinolitik. Enzim kitinase berperan dalam proses daur ulang kitin, sehingga mencegah terjadinya akumulasi limbah cangkang organisme perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi morfologi bakteri kitinolitik yang diisolasi dari perairan Sungai Krueng Lamnyong, Banda Aceh. Sampel diambil dari tiga lokasi berbeda, yaitu Jembatan Lamnyong, Jembatan Krueng Cut, dan Muara Alue Naga. Dari setiap lokasi diambil tiga sampel, masing-masing dari sisi kiri, kanan, dan tengah sungai. Isolasi menggunakan media agar kitin Congo red berbahan dasar limbah cangkang udang. Pengamatan morfologi bakteri dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil penelitian menunjukkan keberagaman morfologi koloni: 3 koloni berbentuk circular dan 6 irregular; warna koloni terdiri atas putih (5), putih susu (2), kuning (1), dan merah muda (1). Tepian koloni bergelombang (5), bergerigi (2), dan rata (2). Hasil pewarnaan Gram menunjukkan 2 isolat Gram positif dan 7 Gram negatif, dengan bentuk sel berupa 3 kokus kecil, 2 kokus, dan 4 basil pendek. Bakteri kitinolitik ini berpotensi dimanfaatkan dalam bioteknologi lingkungan, khususnya bioremediasi limbah kitin.
Copyrights © 2025