Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan berbagai jenis spesies tumbuh-tumbuhan. Keanekaragaman tersebut terdiri dari tanaman buah yang salah satunya berasal dari buah Matoa (Pometia pinnata). Matoa merupakan tanaman dari famili Sapindaceae yang tersebar di wilayah tropis. Tanaman matoa banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional yang diketahui mengandung kelompok senyawa diantaranya flavonoid, tanin, dan saponin. Analisis keragaman genetik matoa menjadi informasi dasar untuk pelaksanaan kegiatan seleksi dan persilangan lanjutan dalam program pemuliaan matoa. Marka mikrosatelit merupakan salah satu metode analisis marka molekuler kodominan. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan seleksi primer ssr untuk analisis kekerabatan 10 aksesi matoa Dramaga dengan 4 outgrup Pometia pinnata kalimantan melalui pendekatan marka mikrosatelit. DNA diisolasi menggunakan CTAB. Sepuluh primer mikrosatelit yang digunakan adalah Pp.e.6402R(L), Pp.e.66857R(L), Pp.e.80271R(L), Pp.e.89451R(L), Pp.e.115726R(L), Pp.e.161167R(L), Pp.e.186462R(L), Pp.e.187105R(L), Pp.e.238124R(L), Pp.e.287861R(L). Amplifikasi mengacu pada protokol ThermoScientific DreamTaq Green PCR Master Mix. Rata-rata alel yang didapat dari 10 lokus yang diuji ± 2. Ditemukan 1 pasang lokus yang memiliki NA paling rendah yaitu lokus Pp.e.287861R(L) yang memiliki alel 1, dan hanya 2 DNA yang dapat diamplifikasi pada 10 pasang lokus primer yang digunakan, yaitu DNA yang berasal dari aksesi IPBA8, IPBA9. Kata kunci: alel, genetik, keanekaragaman genetik, marka mikrosatelit, tanaman buah
Copyrights © 2025