Meningkatnya populasi penduduk di Indonesia mengakibatkan banyaknya aktivitas yang membawa dampak pemanasan global bagi lingkungan hidup. Peningkatan suhu global ini diakibatkan salah satunya oleh efek rumah kaca. Selain pemanasan global, pemborosan energi juga menjadi salah satu faktor penting dalam terciptanya bangunan hijau (green building). Beberapa perguruan tinggi di Indonesia masih banyak yang kurang peduli terhadap bangunan hijau. Objek pada penelitian ini adalah Politeknik Negeri Medan. Data yang didapat akan dibandingkan dengan data yang telah diatur dalam Greenship Existing Building versi 1.1. Sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan, Gedung Direktorat Politeknik Negeri Medan telah menerapkan beberapa kategori green building. Pada kriteria Tepat Guna Lahan, gedung sudah menerapkan 3 kategori yaitu Aksesibilitas Masyarakat, Lansekap Lahan dan Efek Pulau Bahang. Pada kriteria Konservasi dan Efisiensi Energi, gedung telah menerapkan 1 kategori yaitu Pendayagunaan Sistem Energi. Pada kriteria Sumber dan Daur Ulang Material, gedung telah menerapkan 1 kategori yaitu Penggunaan Non ODS. Dan pada kriteria Kenyamanan dan Kesehatan dalam Ruangan, gedung telah menerapkan 1 kategori yaitu Pengendalian Asap Rokok Lingkungan. Dengan hasil tersebut, gedung Mengumpulkan 10 poin dengan persentase 8,53%. Berdasarkan tingkat peringkat yang diatur oleh GBCI, gedung belum termasuk ke dalam bangunan hijau.
Copyrights © 2024