Masalah yang dihadapi oleh home industry Dewa Harum Sari di Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, adalah kinerja penjualannya tidak mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Masalah ini terjadi karena Dewa Harum Sari hanya membuat dupa setengah jadi, dan produksinya hanya berdasarkan pesanan dari distributor. Tujuan pengabdian untuk meningkatkan pendapatan dengan memberikan pelatihan tentang cara mengemas dupa dan menghasilkan produk siap jual. Diharapkan solusi ini akan meningkatkan pendapatan karena produk jadi memiliki nilai tambah lebih tinggi dan lebih menguntungkan daripada dupa setengah jadi. Diversifikasi produk melalui penjualan produk dupa wangi, home industry Dewa Harum Sari dapat menarik basis pelanggan yang lebih luas dan meningkatkan daya tarik mereknya. Metode pengabdian menggunakan pendekatan community-based participatory yang melibatkan pemilik usaha untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses mulai dari menemukan masalah dan menemukan solusi. Pemilik usaha juga dilibatkan dalam kegiatan yang dilaksanakan, seperti pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan kemasan produk, yang mencakup desain label, desain kemasan, dan variasi isi kemasan. Hasil dari pelatihan dan bantuan ini, Dewa Harum Sari sekarang dapat menjual dupa wangi dengan merek DHS sambil tetap menjual produk utamanya dupa setengah jadi. Pemasaran awal produk dupa wangi ini masih di wilayah Kabupaten Malang. Strategi diversifikasi produk yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian mampu memberikan solusi berupa peningkatan penjualan dan peningkatan pendapatan.
Copyrights © 2025