The era of digitalization of education demands a solid quality assurance system to ensure that the use of technology as a learning medium can run effectively and optimally. This study aims to analyze in depth how the principles of Total Quality Management (TQM) are applied in the use of Chromebooks as a learning medium in the SMPN 1 Anggana environment. This study uses a qualitative descriptive approach, where data is collected through three main techniques: participatory observation of teaching and learning activities, in-depth interviews with the principal, teachers, and student representatives, and documentation studies of learning planning and evaluation reports. The main findings in the field indicate that the principles of TQM have been internalized in the school culture, as evidenced by a strong commitment from management for continuous improvement, active participation of all school residents, and the existence of a periodic evaluation mechanism. However, its implementation still faces significant challenges, especially the limited number of devices and unstable internet network access. This study concludes that although the commitment to high quality is there, its success is still constrained by technical factors. Therefore, it is recommended to strengthen ICT infrastructure, improve teachers' digital competence through training, and involve students in evaluation to support a superior technology-based education ecosystem. ABSTRAKEra digitalisasi pendidikan menuntut adanya sistem penjaminan mutu yang kokoh untuk memastikan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam bagaimana prinsip-prinsip Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management/TQM) diterapkan dalam pemanfaatan Chromebook sebagai media pembelajaran di lingkungan SMPN 1 Anggana. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, di mana data dikumpulkan melalui tiga teknik utama: observasi partisipatif pada kegiatan belajar-mengajar, wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru, dan perwakilan siswa, serta studi dokumentasi terhadap perencanaan dan laporan evaluasi pembelajaran. Temuan utama di lapangan menunjukkan bahwa prinsip TQM telah terinternalisasi dalam budaya sekolah, yang dibuktikan melalui komitmen kuat dari pihak manajemen untuk perbaikan berkelanjutan, partisipasi aktif seluruh warga sekolah, serta adanya mekanisme evaluasi periodik. Kendati demikian, implementasinya masih menghadapi tantangan signifikan, terutama keterbatasan jumlah perangkat dan akses jaringan internet yang kurang stabil. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun komitmen terhadap mutu tinggi sudah ada, keberhasilannya masih terkendala oleh faktor teknis. Oleh karena itu, direkomendasikan adanya penguatan sarana prasarana TIK, peningkatan kompetensi digital guru melalui pelatihan, serta pelibatan siswa dalam evaluasi untuk mendukung ekosistem pendidikan berbasis teknologi yang unggul.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025