Kecepatan reaksi merupakan selang waktu antara penerimaan stimulus dengan munculnya suatu respons (refleks) dengan waktu secepat mungkin. Hal ini dibutuhkan atlet untuk menganalisis pergerakan shuttlecock dan mengantisipasi gerakan lawan. Setiap kelompok usia memiliki rata-rata kecepatan reaksi berbeda sesuai tahapan perkembangan motoriknya. Tujuan penelian untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan dari kecepatan reaksi atlet bulutangkis Kabupaten Grobogan kelompok usia U9, U11, U13, dan U15. Penelitian ini penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan data berupa tes dan instrumen Whole Body Reaction Test (WBRT) tipe IV dengan sampel 40 atlet. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan signifikan rata-rata kecepatan reaksi atlet bulutangkis setiap kelompok usianya. Kelompok usia U9 memiliki kecepatan reaksi lebih rendah dibandingkan U11, U13, dan U15. Namun, perbedaan U11 dengan U13 serta U13 dengan U15 hasilnya tidak signifikan. HalĀ ini dikarenakan seiring bertambahnya usia khususnya remaja awal hingga pertengahan kematangan neuromotoriknya mencapai fase stabil sehingga peningkatan kecepatan reaksi tidak secepat fase awal perkembangan
Copyrights © 2025